Minggu, 11 Desember 2016

MENENTUKAN SIFAT-SIFAT DIAGONAL RUANG, DIAGONAL BIDANG DAN BIDANG DIAGONAL PADA KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasarkan pengalamannya melalui berbagai presentasi (Joel L Klein et. al, 2009). Project Based Learning merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Melalui Project Based Learning, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing siswa dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, dapat diberikan contoh sebagai berikut:
a.    Sekarang coba perhatikan bidang ABEF pada gambar kubus ABCD. EFGH berikut ini.
Description: Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRH9j1ieIUtbRiWNkXNxcjCke85CxW3NioHH6QsklJuW8ZIumbmiA481LuNlKatEM7ymSa2lGUk6WVr7hruBIsluKq3PPvl_vGLCee4jc5-FzUilX_MqBrOsq4oDvsEdF99GqLsPZqrqIt/s1600/kubus1.png
b.    Disebut apakah ruas garis yang menghubungkan titik sudut B dan E? (jawaban yang diharapkan adalah: diagonal bidang kubus).
c.    Berapa banyak diagonal bidang pada kubus dan balok? (jawaban yang diharapkan adalah: kubus dan balok mempunyai dua diagonal bidang.
d.   Penarikan kesimpulan: Karena kubus memiliki 6 bidang sisi, maka kubus memiliki 12 diagonal bidang atau diagonal sisi.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung siswa dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Adapun karakteristik Project Based Learning adalah siswa menyelidiki ide-ide penting dan bertanya, siswa menemukan pemahaman dalam proses menyelidiki, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya, menghasilkan produk dan berpikir kreatif, kritis dan terampil menyelidiki, menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan masalah dunia nyata, otentik dan isu-isu (Olson, 1993) Siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
The National Council of Teachers of Mathematics Principles and Standards for School Mathematics (NCTM, 2000) menjelaskan bahwa bahwa Project Based Learning mempunyai ciri-ciri bahwa: siswa dapat memilih topik atau proyek presentasi, menghasilkan produk akhir misal presentasi, rekomendasi untuk memecahkan masalah yang terkait dengan dunia nyata, melibatkan berbagai disiplin ilmu, bervariasi dalam durasi waktu, menampilkan guru dalam peran fasilitator.
Berdasarkan pendapat sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi.
Ciri-ciri pendekatan Project Based Learning adalah:
a.         adanya permasalahan atau tantangan kompleks yang diajukan ke siswa;
b.        siswa mendesain proses penyelesaian permasalahan atau tantangan yang diajukan dengan menggunakan penyelidikan;
c.         siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang dimilikinya dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek;
d.        siswa bekerja dalam tim kooperatif demikian juga pada saat mendiskusikannya dengan guru;
e.         siswa mempraktekkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan dewasa mereka dan karir (bagaimana mengalokasikan waktu, menjadi individu yang bertanggungjawab, keterampilan pribadi, belajar melalui pengalaman);
f.         siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
g.        produk akhir siswa dalam megerjakan proyek dievaluasi
Kelebihan pendekatan Project Based Learning adalah:
a.         meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa
b.        meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan kolaborasi antar siswa, serta keterampilan siswa dalam mencari informasi dan mengelola informasi
c.        mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek
d.        menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa sesuai dunia nyata dan membuat suasana belajar menjadi menyenangkan


Langkah-langkah pendekatan Project Based Learning dijabarkan sebagai berikut:
1.    Penentuan proyek
Guru memaparkan topik yang akan dikaji yaitu: diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok. Siswa diberikan tugas untuk menganalisis konsep dan sifat-sifat diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dalam bangun ruang dimenasi tiga. Tugas ini (proyek) dikerjakan dalam bentuk kerja kelompok. Agar proyek ini tetap pada koridor pembelajaran maka proyek ini diarahkan dalam bentuk pertanyaan, diantaranya:
a.    Apakah diagonal bidang selalu menghubungkan titik-titik sudut yang terletak pada bidang yang sama dan tidak merupakan rusuk bidang?
b.    Apakah diagonal ruang selalu menghubungkan titik-titik sudut yang terletak pada bidang yang berlainan?
c.    Apakah semua bangun ruang mempunyai diagonal ruang dan bidang diagonal?
d.   Bagaimana cara menentukan panjang diagonal bidang , diagonal ruang pada kubus  dan balok?
e.    Apa saja sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus?
f.     Apa saja sifat diagonal bidang dan diagonal ruang  pada balok?
2.    Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Siswa merancang langkah-langkah kegiatan pelaksanaan proyek dari awal sampai akhir penyelesaiannya.
a.    Tahap awal
Guru meminta siswa memilih dan mengumpulkan alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek, misalnya: alat peraga berupa kubus dan balok, penggaris, benang, kertas, buku penunjang, dan sebagainya. Dan pada tahap ini guru membantu siswa dalam pembagian tugas diantara mereka dalam menyelesaikan proyek tersebut.

b.    Tahap pelaksanaan
Perancangan inti kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam menentukan konsep dan sifat-sifat diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal yang dimiliki oleh kubus dan balok. Pada tahap ini yang dilakukan siswa adalah :
1)   membuat kerangka kubus dan balok dari bahan yang sudah disiapkan,
2)   menentukan jumlah diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dengan bantuan kerangka yang telah dibuat.
3)   menentukan sifat-sifat yang dimiliki oleh diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal yang dimiliki oleh kubus dan balok.
4)   Secara berkelompok siswa mencatat dan mendiskusikan apa yang telah ditemukannya dalam kegiatan tersebut.
c.    Pada tahap akhir
Perancangan tindak lanjut apabila proyek itu terselesaikan, yaitu setiap kelompok membuat laporan secara tertulis dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
3.    Penyusunan jadwal Pelaksanaan Proyek
Pada tahap ini guru memberikan bimbingan dan membuat kesepakatan dengan siswa  dalam menyelesaikan kegiatan proyek. Pada kegiatan proyek ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a.    Pertemuan pertama
Menentukan diagonal bidang, diagonal ruang  dan sifat-sifatnya pada kubus dan balok. Waktu yang disepakati adalah 2 x 45 menit  siswa diharapkan dapat  membuat laporan secara tertulis secara berkelompok.
b.    Pertemuan yang kedua
Menemukan  cara  menentukan  panjang diagonal  bidang, panjang diagonal pada kubus dan balok. Waktu yang disepakati adalah 2 x 45 menit  siswa diharapkan dapat  membuat laporan secara tertulis secara berkelompok.
c.    Pertemuan yang ketiga
Menentukan sifat-sifat bidang diagonal dan luas bidang diagonal pada kubus dan balok. Waktu yang disepakati adalah 2 x 45 menit siswa diharapkan dapat  membuat laporan secara tertulis secara berkelompok.

4.    Penyelesaian Proyek
Pada tahap ini setiap siswa mengerjakan tugas proyek sesuai dengan  pembagian tugas yang sudah dirancang sebelumnya. Guru berperan memotivasi, mengarahkan, mengkoordinasikan sehingga kegiatan dan proyek siswa dapat diselesaikan  dengan baik dan tepat waktu. Bersamaan dengan itu, guru melakukan monitoring terhadap aktivitas siswa dalam rangka proses penilaian, sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan, baik aspek apektif, psikomotorik ataupun kognitifnya.
5.    Penyampaian hasil kegiatan
Pada tahap ini siswa membuat laporan secara tertulis dalam kelompok dan memaparkan atau mempresentasikan hasil kegiatan proyek di depan kelas.
6.    Evaluasi Proses dan hasil kegiatan
Pada tahap ini guru dan siswa melakukan refleksi terhadap serangkaian kegiatan yang telah mereka jalani beserta hasil-hasilnya. Para siswa mendapat kesempatan mengemukakan  pengalamannya, kesan-kesan, beserta kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Guru kemudian memberikan berbagai masukan dan pertimbangan-pertimbangan terkait dengan kualitas kerja mereka.



Senin, 05 Desember 2016